Pelajaran Hidup Dari Seekor Kupu-Kupu

14.38


Lama tidak berjumpa ya rumkrenation ^^ Kali ini aku mau bahas tentang pertemuanku dengan sosok yang berharga dan aku banyak ambil hikmah dari pertemuan itu. Lanjut ya, betah betah singgah disini ya :)


Aku melihat kupu-kupu bercorak kuning keemasan yang mengepakkan sayapnya dengan indah di depan mataku. Seperti layaknya seorang ballerina yang menari-nari. Dia terbang dengan bebas tanpa beban dan aku pun curiga kalau dia juga terbang tanpa arah. 

"Hei kupu-kupu seenaknya saja kau menghipnotis pandanganku. Sayapmu berkilauan tapi mengapa tatapanmu penuh luka?"

Seribu pertanyaan telah aku siapkan tetapi... Kupu-kupu itu. Kupu-kupu indah itu. Kupu-kupu cantik itu hilang kendali hingga seketika pesonanya hilang.

"Ceroboh sekali kau! Apa kau tidak sadar kau sudah salah jalan? Ini jalan raya dan penuh kendaraan, apa kau mau cari mati? Ah sudahlah semuanya sudah terlambat. Aku pergi."


Kupu-kupu memiliki masa hidup sampai 10 bulan tapi beberapa jenis hanya memiliki masa hidup beberapa minggu bahkan beberapa jam saja. Tapi apa kau salah satu dari spesies yang masa hidupnya singkat?
Kupu-kupu itu makhluk yang rapuh. Tapi bisakah kau lebih menjaga diri bukannya malah mencari mati dan membuat hidupmu lebih berguna?
Sayap kupu-kupu memiliki corak yang beragam dan indah yang berfungsi untuk memikat lawan jenisnya. Ya, kau berhasil memikatku eh tunggu, apa kau kupu-kupu jantan? (lupakan -_-)

Bayangkan saja jika kita hidup seperti kupu-kupu itu. Memamerkan kecantikan, kekayaan, popularitas, dan kekuasaan kita dengan sombongnya. Coba pikirkan apa yang akan kita dapatkan dari berbuat seperti itu? Pujiankah?

"Wah, ternyata kamu sudah sukses ya. Hebat kamu."
"Sudah cantik, kaya pula, kurang apalagi coba?"
"Selamat pagi direktur terhormat."
"Artis kita perfect sekali hari ini."
"Tasnya keren, pasti mahal ya jeng."

Hanya pujiankah? Apa yang dapat dibanggakan dari sebuah pujian?

Apa Anda merasa puas?
Jangan percaya terhadap apa yang dikatakan orang lain apalagi hanya sebuah pujian. Jika Anda merasa hebat karena sebuah pujian maka sebenarnya Anda tidak hebat. Karena orang hebat hanya akan mempercayai dirinya sendiri dan tidak butuh pujian untuk menjadi tolak ukur dalam pencapaian kesuksesan.

Sama seperti kupu-kupu, hidup kita itu memang singkat, sudah tau singkat mengapa ingin lebih mempersingkatnya lagi? Memang setelah ini akan ada kehidupan yang abadi namun kehidupan yang abadi itu ditentukan oleh kehidupan kita selama berada disini kan. Jadi gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya. Hidup itu harus terarah. Bukan hanya hubungan tapi juga kehidupan, mau dibawa kemana hidup kita? Hidup itu penuh cobaan seperti sekolah, jika ingin naik kelas harus menempuh ujian begitu pula hidup. Ketika berat menjalani hidup, percayalah akan ada senyuman setelah tangisan. Karena aku pernah merasakan betapa beratnya hidup tanpa pegangan, but life must go on!

Ingat, jangan sampai kita menjadi orang yang sombong. Cerita kupu-kupu diatas mewakili seseorang yang sombong yang celaka karena kesombongannya sendiri. Pesona dari seseorang yang cantik, seseorang yang tampan, seseorang yang kaya raya, seseorang yang terkenal, seseorang yang jabatannya tinggi hanyalah sekejap yakni hanya duniawi. Tapi jika ditambah dengan akhlak yang baik, maka akan sangat luar biasa. Kecantikan dan ketampanannya akan terjaga dengan baik, hartanya akan dikelola dengan baik, popularitasnya akan dimanfaatkan dengan baik, dan jabatannya akan dijalankan dengan baik. Itu baru yang namanya hebat dan professional.

Teman bisa saja datang hanya karena harta, kecantikan, jabatan, popularitas yang tinggi. Ketika Anda jatuh dan terpuruk ataupun bangkrut apa Anda yakin mereka masih mau berteman dengan Anda?
Think again.

Semua hanyalah titipan dari Allah tinggal bagaimana cara kita memanfaatkannya, ke arah lebih baik atau buruk? Semua ada di tangan kita. Jangan sampai salah jalan karena tak tau arah seperti kupu-kupu tadi.

RIP Kupu-Kupu Pertigaan Setiabudhi

"Kami baru bertemu... itupun tidak terhitung dalam menit. Aku tertegun karena pesonanya namun sekejap ia pergi diterjang hembusan angin. Kupu-kupu malang..."

You Might Also Like

6 comments

Follow me @hanatika @hanatika.jpg @hanatikaofficial