Manfaat Memberikan Apresiasi dan Komik Indonesia Amatir Ala Hana
18.03Siapa disini yang suka menggambar? Hehe pasti banyak ya. Aku juga hobi menggambar sejak kecil loh. Waktu masih kelas 1 SD aku pernah menggambar rumah dan sebuah kolam ikan. Di kolamnya ada seekor ikan mas yang besar sekali berwarna oranye. Tidak ku sangka ternyata gambaranku diberi nilai 9 oleh ibu guru wah senang sekali rasanya. Sejak hari itu aku jadi bertekad untuk menggambar lebih giat lagi. Teknik menggambarku dari tahun ke tahun makin meningkat. Saat kelas 5 SD aku pindah sekolah ke Bandung, disana aku punya banyak teman yang mempunyai hobi yang sama sepertiku, yaitu menggambar. Aku senang menggambar gedung dan rumah tapi aku merasa ada yang kurang. Aku melihat teman sebelahku menggambar manusia dengan mata yang besar. Woah aku heran. Setelah mencari tahu akhirnya aku mengetahui jenis dan sumber gambar itu berasal. Ternyata itu gaya manga yang berasal dari negeri Jepang dan aku melihatnya di komik yang dibaca temanku. Pulang sekolah aku langsung beli sebuah komik di dekat Swalayan yang judulnya "Red Thread of Fate". Aku baca dan segera aku mencoba menggambar dengan style-nya. Dimulai dari re-draw sampai akhirnya bisa menggambar manga tanpa melihat referensi gambar, alhamdulillah. Dari situlah aku jadi hobi menggambar gaya manga dan mengoleksi komik.
Keinginan membuat komik pun muncul. Bikin cerita, bikin sketsa, dan akhirnya ... berhenti ditengah jalan. Huh entah sepertinya membuat komik harus ada tekad yang sangat besar karena nyita waktu, nyita tenaga, dan nyita pikiran. Respect for them, Ema Tooyama and Sakisaka Io, mangaka favorit aku! Karya Ema Tooyama itu keren-keren, menyentuh hati apalagi Kokoni Iruyo! (I Am Here). Selain Kokoni Iruyo!, manga yang aku suka itu Watashi Ni XX Shinasai! (Do X To Me) aku yakin kok dibalik ceritanya yang rada gitu pasti ada hikmahnya (?). Kalau Sakisaka Io aku suka banget Aoharaido (Ao Haru Ride) itu manga juara!!! Gak ada habisnya kalo bahas manga para sensei tersayang ini. Komik Indonesia juga gak kalah keren loh! Sekarang banyak bermunculan komik Indonesia yang berbobot dan teknik gambar luar biasa. Mulai dari yang manual hingga digital. Sekarang zaman sudah serba mudah dan canggih, software untuk menggambar manga pun sudah bertebaran seperti SAI, Manga Studio, dan ada juga yang menggunakan Photoshop untuk memberi screen tone. Rasanya bangga melihat karya orang Indonesia yang gak kalah sama negara lain.
Meja Kerja Ala-Ala Komikus Pabalatak Wkwk |
Baru-baru ini aku berhasil membuat sebuah komik walaupun hanya 5 halaman saja dengan niat mau melamar kerja sebagai Penciler dan Comic Artist di sebuah penerbit majalah komik Indonesia. Dari situ aku merasakan gimana rasanya hidup seperti Larry~ eh maksudnya komikus hehe. Duduk seharian, pegal-pegal, sketsa bertaburan, keluarga terabaikan, super sekali. 10 hari kemudian, komik amatir ku pun jadi. Puas gak puas sih soalnya ngebut pas ngasih screen tone-nya, begadang bro. Cus aku kirim lewat email. Dan ... tidak ada konfirmasi sampai saat ini. Walaupun begitu aku bersyukur banget bisa nyelesaiin komik soalnya kemarin-kemarin kan selalu gak selesai. Hehe keep smile~ Keep calm and don't stop ngomik.
Kata Mas Tyo panellingnya kurang pas bagian dari siang ke malem loh ko mendadak jadi malem katanya haha. Makasih kritiknya ya sayang, jangan marah lagi yaaa :)
Khusus Rumkrenation aja nih aku kasih lihat komik amatirku ini judulnya hehe, enjoy this walaupun... ya baca aja dah :D
Rumkrena's Quote:
Motivasi/apresiasi itu ada berbagai macam, apapun bentuk dan ukuran sebuah motivasi/apresiasi yang diberikan kepada seseorang, ia akan sangat menghargainya karena itu lebih indah dari sekedar pujian.
Credit: rumahkreasihana.blogspot.com
3 comments
wah bagus ceritanya :) lanjutin kak
BalasHapuswah itu gambarmu han? bagus bagus :D
BalasHapusAlur cerita dan gambar-gambar nya bagus sekali.
BalasHapusPromo XL PRIORITAS